Day 2: 20 Facts About You (me)
Jujur, agak berat nulis hal tentang diri sendiri. Bukan gak mengenal diri sendiri atau gimana, tapi lebih jijik aja wkwkwk...Tapi, demi terselesaikannya tantangan ini, gue kayaknya bakal terobos semua pandangan negatif yang belum mungkin terjadi dan orang lain sadari akan kenarsistikan tulisan ini.
Oh iya, karena ini jatuhnya untuk publik, gue ga akan sebar informasi pribadi yang takutnya disalahgunakan kedepannya. Gue hanya memberikan fakta tentang kesukaan dan ketidaksukaan gue akan sesuatu. Gak mungkin juga kan suatu saat gue kena modus penipuan, penipunya nanya,
"Dengan mbak Ipito?" (dari awal aja udah salah)
"Iya saya sendiri, ada apa mbak/mas/bu/monsieur?"
"Ini mbak Ipito yang suka makan bubur diaduk kan?"
"..."
Modus penipuan kayak begitu masih ada aja loh sampai sekarang, nyokap gue terakhir kena dan berakhir di maki-maki sama penipunya karena penipunya sadar ditipu balik. Jadi hati-hati ya gengs kalau ketemu telfon ga dikenal dan minta tolong.
Btw, gue nulis ini sambil ngerjain remedial ekonomi. Karena pusing liat angkanya kecil-kecil gue jadi terdistract sama hal lain. Sesekali buka pinterest, sesekali buka Instagram, dan sesekali ngintip dikit. Ngintip trending topic di Twitter.
Gue juga mau menyuarakan protes gue ke sistem ulangan yang flop. Ada 2 kendala yang sebenarnya terjadi di musim Penilaian Akhir Semester 5 ini. Pertama, sistemnya yang selalu terkendala. Kedua, soal yang dikasih beda sama apa yang udah kita pelajari (khususnya ekonomi sekarang ini). Sebenarnya gue ga bisa menuntut banyak untuk poin pertama, karena gue yakin ga mungkin juga ada guru yang sengaja bikinserver-nya lemot. Ga mungkin juga ada hacker bayaran yang diminta buat bikin server padat biar ulangannya di anulir. Ga mungkin. Tapi, kalau emang ga support dalam hal menyediakan kelancaran di dalam sistemnya, ya imbangin juga lah sama soal yang udah kita pelajarin. Namanya juga ulangan, ya mengulang. Kalau mau menguji ya namanya ujian. Gue rasa ulangan kali ini lebih cocok masuk ke kategori ujian hidup karena melatih kesabaran dan ketabahan di dalamnya. Kalau mau gue review ulangan ekonomi kemarin, gue bakal kasih rating sebesar nilai gue terakhir. Lima puluh persen.
Eh kok jadi kemana mana nih. Maaf banget, kita lanjut ke topik utama.
Sebenarnya gue ga siap juga karena harus mikir "fakta tentang gue apa ya?" tapi, ayo kita coba pelan-pelan.
1. Pecinta coklat, pembenci keju.
Gue benci keju kalau dimakan langsung. Satu-satunya keju yang bisa gue tolerir adalah saat dia bersama dengan pasta. Itu juga karena saus tomatnya lebih dominan rasanya dibanding keju parut. Selebihnya gue ga suka.
2. Kutu buku.
Beberapa teman gue mungkin meyangkal hal ini. Karena kelakuan gue di depan mereka emang beda jauh dari anak kutu buku pada umumnya. Tapi serius, gue emang sedari kecil memiliki kebiasan membaca buku. Buku yang sedari dulu gue suka adalah majalah, terutama Donal Bebek. Tapi sayang, sekarang Donal Bebek udah mencapai edisi terakhirnya, dan kebiasan membaca gue beralih ke novel.
3. Gampang bosan.
Ini sih kebiasan jelek gue. Eh tapi, gue rasa semua manusia pasti punya sifat ini deh (sok tau). Ketika gue bosan, keliatan jelas dari gerak-gerik gue yang gelisah dan ga nyaman. Hal ini sering terjadi kalau gue ketemu sama orang dalam waktu yang lama. Makanya gue paling ga bisa untuk diajak nongkrong dan ngobrol berlama-lama di suatu tempat. Buat gue, waktu terus berjalan. Dalam 24 jam nya, sebisa mungkin gue harus melakukan sesuatu. Kalau engga, gue bakal nyesel sebelum tidur. Hal ini juga pernah diungkit sedikit sama guru geografi gue. Jadi waktu itu gue dapet kelompok yang gue ga deket banget, sampai mau ngobrol aja rasanya aneh. Sampai gue pindah tempat duduk untuk bisa ngobrol dengan teman gue yang lama. Guru geografi pun menciduk gue yang jalan-jalan. Ditanyalah,
"Kok pindah-pindah sih ndok?" Tanya beliau.
"Bosen bu."
"Loh, jangan gampang bosen dong, nanti kamu kalau punya pasangan bosen gimana?'
"..."
Sekelas hening, gue malu.
4. Banyak hobi, ga ada yang didalami.
Nah ini, salah satu keresahan gue. Jadi gue punya banyak hobi, mulai dari menjahit, menyulam, menyanyi, membaca, menulis, berdagang, menonton film, mendengarkan lagu, melukis, dan masih banyak yang belum gue sebutkan disini. Bahkan dulu gue hobi menari. Serius. Tapi semenjak gue lulus SD gue udah mulai mundur dari hobi gue yang satu itu. Beberapa diantaranya memang menumbuhkan prestasi, tapi kenapa akhir-akhir ini gue bingung mau ngapain? Nyokap gue bahkan rela beliin mesin jahit karena dia mendukung hobi gue yang satu itu. Tapi anehnya, gue ga jago alias ga bisa-bisa menjahit dengan rapih. Mungkin karena gue jarang belajar mengaplikasikannya kali ya, tapi itu jengkelin banget.
5. ENFP/INFP
Kalo kata temen gue "Jangan percaya sama 16 kepribadian di internet, manusia lebih kompleks dari itu."
Gue setuju. Masalahnya adalah, gue sering tertarik membacanya. Karena walaupun jatuhnya kayak ramalan kepribadian melalui zodiak tapi mbti seakan lebih menjurus ke sifat asli manusia. Gue ga sepenuhnya percaya, tapi gue masih mempercayai adanya introvert dan ekstrovert. Gue pernah ikut iseng-iseng test di sebuah website yang terpercaya. Hasilnya 55% ekstrovert 45% introvert. Sebelum COVID-19 datang ke Indonesia, saat itu gue kelas 10. Hasil terakhir yang gue dapat adalah ENFP yang berarti gue ekstrovert Saat pandemi gue coba lagi dan berakhir gue menjadi introvert huhuhu....
6. Suka debat tapi males debat.
Gue suka debat. Dengan syarat, emang lagi debat. Tapi kalau urusan perang sosmed atau adu bacot, gue bisa dipastikan kalah. Bukan gak bisa, tapi gue selalu ngerasa bahwa orang-orang yang ga tau aturan debat adalah bukan lawan gue. Bukan ngerasa tinggi atau gimana, cuma karena gue anak debat, adu bacot sama orang yang bukan anak debat dengan topik yang ga menarik untuk diperdebatkan kalo gue kalah gue malu, kalo gue menang pun ya gak akan merubah apapun.
7. Alergi adalah kunci.
Orang mana yang alergi sama cuaca dan perubahan suhu ekstrem? Gue. Dulu gue menyebutnya alergi dingin. Tapi saat gue beranjak dari cuaca dingin ke panas, gue bisa juga gatal-gatal. Hal itu ternyata di dasari dari bawaan genetik orang tua gue yang keduanya juga memiliki alergi masing-masing. Menurut dokter, jika satu aja orang tua yang punya alergi, maka kemungkinan menularkan alergi ke anak sekitar 30% tapi kalau keduanya bisa kemungkinan 50%-100% dan terlahirlah gue dengan alergi dingin, bulu kucing, dan ikan-ikanan. Huhuhuhu....
8. Cita-cita pertama menjadi penulis.
Wkwkwkwk kalo diinget-inget lucu sih. Di umur entah ke berapa (pokoknya masih kecil), gue berniat menjadi penulis KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya). Saat itu gue bilang ke nyokap gue kalau gue mau menulis. Lagi-lagi nyokap mendukung gue dengan membelikan laptop. Tapi diumur segitu, gue bahkan gak tau caranya mengaplikasikan Microsoft Word :((
9. Ga photogenic tapi tetap estetik.
Gue paling awkward untuk urusan foto. Buat gue foto yang bagus adalah yang ga ada guenya. Bisa objek lain kayak pemandangan atau langit dengan proporsi warna cantik aja gue udah seneng. Tapi kalau ada gue, apalagi guenya kelihatan aneh, mau sebagus apapun proporsi, gradasi, pondasi foto itu, gue otomatis akan hapus.
10. Jangan lupa overthinking sebelum tidur
Gue bisa aja tiduran jam 10 di kasur. Dengan lampu yang udah mati dan guling di sebelah kiri. Tapi, gue menunggu ga sadarkan diri bisa aja jam 1. Lebih bagus kalau gue menggunakan waktu 3 jam itu untuk scrolling timeline atau nonton film. Tapi gue ga ngapa-ngapain. Gue cuma mikirin hal ga penting yang cuma menambah kekhawatiran gue dalam menjalani hidup. Setelah gue tau itu ga penting, gue mulai mencoba mengurangi hal itu dengan nonton film dan scrolling timeline. Yeee sama aja sih.
11. Sendiri tapi berani.
Gue menghabiskan beberapa tahun gue sampai sekarang untuk tinggal di rumah sendirian. Kalau sendirian begitu, biasanya teman-teman yang datang ke rumah akan penasaran,
"Di rumah lu ada siapa?" (Pasti diawali dengan ini)
"Gak ada siapa-siapa, gue sendirian terus."
"Lu berani sendirian di rumah?"
"Kalo ga ada lu, biasanya gue nonton film pocong mumun malahan"
(Buat yang gak tau pocong mumun, ini film ter-nightmare buat anak kecil di tahun 2000 an ke atas)
12. Jalan-jalan adalah hobi.
Hal yang sebelumnya gue sebutkan di atas adalah, gue males nongkrong. Selain karena gue bosenan, menurut gue nongkrong ga ada cerita. Ada sih tapi ga menarik buat gue. Kalau jalan-jalan pasti ada aja cerita seru atau lucu dibalik kita yang gak tau apa-apa terus menginjak wilayah baru. Gue bakal relain waktu gue banget untuk mencari cerita-cerita itu dan menuliskannya di diary saat gue udah sampai rumah dan ngetawain kekonyolan apa yang udah gue buat selama di perjalanan.
13. Tertarik dengan Jerman.
Sebenarnya bukan cuma Jerman. Gue tertarik dengan banyak sekali bahasa kecuali Prancis. Menurut gue, prancis ribet di pengucapan. Tulisan apa, ngomongnya apa. Jerman mungkin juga agak mirip Prancis ribetnya karena ada kata benda maskulin dan feminim, tapi pengucapan bahasa Jerman enteng aja, paling beda dikit karena ada huruf yang beda. Prancis beda kata sedikit, ambyar semua pengucapan gue. Bhhhh...
14. Fashion-nista.
Gue sering menjadikan banyak hal sebagai kiblat fashion gue. Lemari gue pun penuh akan baju-baju yang belum gue pakai di depan umum. Tapi entah kenapa, kiblat fashion gue menjadikan kenyamanan sebagai poin utamanya. Maka dari itu, apapun temanya, gue akan dengan senang hati menggunakan baju polos, denim, dan jaket. Udah gitu aja.
15. Paling jago menjaga barang.
Kenapa gue pede banget ya nulis ini wkwkwk...Tapi serius, barang terlama yang gue simpan adalah sebuah surat dari teman gue yang dia berikan waktu gue kelas 3 atau 4 SD. Berarti surat itu udah gue simpan sekitar 8 tahun lamanya dan beranjak 9 tahun sebentar lagi. Suratnya masih ada, cuma agak sedikit luntur aja karena lembab. Selain itu masih banyak juga benda dan surat pemberian teman-teman gue atau diary gue dari tahun 2012 yang gue simpan dan masih awet sampai sekarang.
16. Penuh perhitungan.
Teman gue pernah bertanya,
"Lu punya duit kok bisa sih ga beli apa gitu?"
"Beli apaan?"
"Apa aja, gue sih kalo jadi lu udah beli apa aja yang gue mau"
Jujur, wkwkwk gue juga sering kok kalap. Tapi jarang aja gue tunjukin kalau habis kalap. Biasanya pengeluaran terbesar gue ada di hobi. Tapi setelah itu, gue akan memastikan bahwa keuangan gue ga defisit. Pengeluaran gue untuk sesuatu yang ga perlu gue anggap hutang dan gue sendiri yang nantinya akan melunasinya dengan uang jajan yang ada. Maka terbentuklah sikap hemat dan minimalis dalam hidup gue wkwkkw...
17. Baru menemukan selera musik gue di umur ke 17
Sebelumnya, saat gue SMP selera musik gue bener-bener kayak acara party. Mungkin karena dulu gue sering banget nonton My Trip My Adventure dan lingkungan SMP yang selalu menyuguhkan musik-musik buat joget. Lama-lama kok gue merasa berisik ya? Gue merasa tetangga gue bakalan terus melakukan pergibahan kalau gue dengerin musik yang sama di rumah. Maka, gue berganti ke musik yang lebih santai dan tenang kayak R&B dan jazz. Gue harap tetangga gue senang atas perubahan selera musik gue sekarang.
18. Puisi dari tragedi.
Agak sedih sih kalo mau gue tulis. Beberapa puisi yang gue buat memang gue angkat dari tragedi. Entah gue sendiri yang alami atau orang lain. Tapi, gue selalu menggunakan diksi yang seakan bukan gue yang buat dalam proses penulisannya. Kayak kata "regulasi emosi". Tiba-tiba terpikir kata itu di kepala gue. Dari situlah gue mengembangkan semua diksi yang gue punya hingga menjadi puisi yang gue tulis di binder tanpa gue publikasi.
19. Organisasi apapun yang gue pegang pasti akan bubar.
Hal ini disebarkan oleh teman SD gue yang waktu itu sialnya satu SMP juga.
"Organisasi yang diketuain sama Ipit biasanya bakal bubar ege, dulu aja ekskul Qasidah gue bubar gara-gara dia"
Ga bisa menyangkal sih. Dulu gue benci suara keras, tapi sekelas gue diminta utuk mengikuti Qasidah yang dilatih oleh kakak kelas. Sehingga gue selalu mengajak teman-teman gue untuk lari padahal gue udah ditunjuk sebagai ketuanya. Untungnya, di SMA kutukan ekskul bubar tersebut ga berlanjut.
20. Penggemar nomor 1 lukisan.
Balik lagi ke cerita. Gue suka cerita. Menurut gue, lukisan yang bagus adalah lukisan yang punya cerita di dalamnya. Kayak Starry Night nya Van Gogh, ada cerita yang membuat gue terkesan iba saat membacanya. Atau bagaimana Van Gogh berjuang dalam mendedikasikan hidupnya hanya untuk seni. Gue sangat terkesan oleh pelukis kayak Van Gogh dan David Hockney. Karena mereka bisa menaruh unsur yang lain dalam goresan kuas lukis mereka.
sc: pinterest
Jadi, itulah beberapa fakta yang menarik ga menarik tentang gue. Ga perlu orang lain tau juga sih sebenernya, tapi semoga ini menjadi ajang untuk gue mengenal diri sendiri lebih dalam. Gue menulis dari jam 10 kurang, dan baru selesai jam 12.16. Waw, waktu berasa cepat. Karena gue juga belum makan, ada baiknya kita akhiri sampai disini yaa...
Thank you udah baca, see you next time!😆
Wah sama bgt!! Dulu sebelum pandemi sempet nyoba juga mbti test bbrp kali dan selalu dpt ENFP atau ESTJ tapi semenjak pandemi hasilnya selalu introvert
BalasHapusYakaan, pas pandemi auto jadi introvert huhuhu
Hapus