Day 10: Ten Favorite Foods
Ngomongin soal makanan, gue rasa semua orang pasti punya makanan favorit mereka sendiri. Begitupun gue. Tapi, jujur aja gue agak picky dengan makanan. Selain karena masalah alergi, gue bukan orang yang bisa bereksperimen dengan rasa. Jadi kalau gue suka manis dan asin, hanya rasa itu yang akan gue makan seumur hidup. Gue gak akan mau mencoba rasa lain. Alasan lain gue takut bereksperimen dengan makanan selain karena penakut hal itu berdampak buruk bagi kesehatan, gue juga paling males sama yang namanya muntah. Makanya, makanan kesukaan gue juga gak macem-macem. Kayak contoh makanan yang sebenarnya umum buat kalangan masyarakat tapi menjadi hal yang enak di lidah gue.
1. Coklat
Pernah gue singgung juga sebelumnya di tulisan Day 1, kalau gue benci banget sama keju. Hal ini karena after taste dari keju sendiri yang aneh di lidah. Di awal dia emang asin, tapi setelah hilang dari mulut, rasanya kayak aneh deh. Gue ga bisa ngegambarin secara detailnya. Beda banget dengan coklat. After taste dari coklat sendiri menurut gue nagih banget. Ga menimbulkan kesan aneh malah terkesan nagih dan pengen makan sebanyak-banyaknya. Ini gue ngomongin soal keju dan coklat murni ya tanpa perantara roti atau apapun. Untuk coklat batangan sendiri, gue juga punya kriteria khusus. Plis banget jangan ada kacangnya. Coklat yang ada kacangnya entah almond ataupun mede adalah salah satu coklat yang gue gak suka. Bakalan di makan sih, tapi ga sebanyak coklat tanpa kacang.
2. Ayam
Entahlah, kayaknya ini makanan sejuta umat. Tapi gak ada yang bisa sekonsisten gue dan Ipin dalam mengkonsumsi ayam setiap hari. Ini menjadi rahasia umum bahwa gue gak pernah mengganti menu makanan dalam sebulan penuh. Biasanya kalau gue bosen pun, gue akan mengganti cara memasaknya, bukan bahan bakunya. Gue ga bisa makan ikan karena alergi yang dibawa dari bokap gue. Buat daging, gue juga kurang suka. Daging merah kayak sapi, kambing, dan sejenisnya menurut gue terlalu amis kalau di masak sayur. Entah cara memasak nyokap gue salah atau guenya aja yang bego ga suka sama daging. Tapi hal itu dibuktikan ketika gue memesan makanan berbahan dasar daging diluar. Gue memberikan daging itu ke orang lain dan melipir mencari ayam. Pengecualian untuk daging yang dimasak dengan cara dibakar atau dipanggang.
3. Tahu
Antara tahu dan tempe, gue lebih memilih tahu. Gue aja bingung, kenapa orang suka sama tempe. Balik lagi ke after taste. Tempe setelah habis dari mulut itu rasanya pahit. Memang pas baru banget masuk ke mulut rasanya asin dan gurih, tapi setelah gue kunyah semua rasa enak di awal hilang dalam sekejap. Beda dengan tahu. Selain karena tahu lembut, tahu ga menyisakan rasa pahit setelah di makan. Rasa asinnya akan menempel abadi di mulut (apaan sih). Apalagi kalau tofu. Itu enak banget sih.
4. Mangga, Stroberi, Blueberry
Gue gak suka buah. Dulu nyokap gue sering banget memaksa gue untuk makan pepaya karena katanya bagus untuk pencernaan, tapi gue gak suka. Menurut gue, buah yang punya bau menyengat kayak durian, pepaya, salak itu ga enak. Berbeda dengan mangga. Buah favorit gue adalah mangga harum manis. Selain karena wanginya yang enak, mangga juga manis banget. Gue bisa aja dalam sehari menghabiskan 3-4 mangga saking sukanya. Sebenarnya, selain mangga gue juga suka dengan jambu biji. Tapi karena makan jambu biji kayak kita gak tau bakalan dapat asam atau manis, jadi gue prefer mangga. Stroberi dan blueberry hanya gue sukai dalam bentuk selai ataupun minum. Buahnya suka sih, tapi gak terlalu. Gue lebih memilih mereka disajikan dalam bentuk olahan kayak jus, roti isian, ataupun makanan yang membutuhkan bantuan rasa mereka di dalamnya.
5. Cola
Akan selalu menjadi perdebatan dengan nyokap gue soal kapan waktu terbaik minum cola. Sebulan sekali kah? Seminggu sekali? Atau setiap gue ingin? Yang pasti opsi terakhir akan di tolak mentah-mentah sama doi. Ada beberapa makanan yang setiap gue makan harus sembunyi-sembunyi kayak dakwah nabi. Coca cola adalah salah satunya. Sebenernya gak harus cola sih, tapi minuman bersoda pasti gue minum dengan muka gak tenang. Masuk sih ini ke salah satu guilty pleasure gue wkwkkw...Kenapa harus cola? Seger aja. Entah gue udah mencoba berbagai macam soda, tapi buat gue hanya cola yang paling bisa bikin gue melek. Ya tapi emang ga bagus sih kalau di minum keseringan. Gue juga minumnya kalau ada kesempatan aja kok.
6. Mie
Kepercayaan tionghoa mengatakan bahwa makan mie bikin umur panjang. Di kepercayaan keluarga, makan mie sama dengan usus buntu. Entah berapa kalipun jarangnya gue makan mie, tapi nyokap selalu parno dengan berkata,
"Kalau bisa mah, jangan makan mie"
Tipikal ibu-ibu sunda dengan pola hidup sehat yang suka banget memberikan wejangan pada anaknya bahwa makan lalapan lebih enak daripada makan mie goreng saat hujan.
Gue sih, jelas menentang. Buat gue, mie adalah salah satu penyelamat ketika gue lagi laper dan gak ada makanan. Ataupun penyelamat saat hujan tiba dan gue menggigil kedinginan. Gue juga sebagai calon-calon anak kost harus mulai bisa bersahabat dengan mie. Tapi ya, karena takut juga dioperasi, jadi gue selalu mengalihkan rasa ingin makan mie yang berakhir dengan nyemilin biskuit atau waffer coklat. Walaupun jarang makan mie, tapi ini jadi makanan favorit gue, juga jadi guilty pleasure yang setelah gue makan malah menimbulkan perasaan bersalah.
7. Roti
Berapapun harganya, kalau itu menyangkut roti dengan rasa coklat, stroberi, blueberry akan gue makan. Tapi akhir-akhir ini lagi gue kurangi sih makan roti. Karena selain buat mengembangkan roti, baking soda/powdernya bikin perut gue ikut ngembang juga. Nah, kalo urusan bikin perut gue menggendut tapi sehat, nyokap gue mendukung secara penuh makanan kesukaan gue yang satu ini. Gak tanggung-tanggung kadang doi bisa beliin gue banyak roti dari toko kue. Belum lagi dengan kue bolu dan lapis blueberry yang dia bawa juga. Gue kadang bingung mau makannya gimana. Selain karena gue sendirian, kalau ditinggalin lama, roti dan kuenya bisa jamuran.
8. Teh
Sejujurnya, gue ga ada masalah dengan kopi. Tapi teh adalah yang paling bisa gue toleransi keberadaannya. Jadi gue lebih memilih teh menjadi minuman favorit gue. Teh ini termasuk fleksibel karena bisa gue minum kapan aja dan dimana saja. Gak kayak kopi yang pantang buat gue minum pagi-pagi sebelum makan atau malam sebelum tidur.
9. Kerupuk kulit
Dalam dunia perkerupukan, kerupuk kulit adalah salah satu kerupuk paling enak buat gue. Menggeser posisi kerupuk rambak dan kerupuk opak sambal. Asli deh, gue bisa aja habisin banyak kerupuk kulit dalam sehari karena emang kerupuk ini enak banget. Tapi, semenjak adanya berita investigasi yang bilang kalau banyak oknum yang menjual kerupuk kulit tidak menggunakan bahan baku kulit sapi melainkan material sepatu, gue jadi mulai mengurangi nyemil kerupuk yang satu ini.
10. Jus
Selain minuman teh, soda, dan kopi, gue juga paling suka minum jus kalau malam. Jus nya juga gak pernah macam-macam. Kalau engga mangga ya jambu. Jus penting sih buat gue. Sering banget gue skip makan malem karena gak mau nambah berat badan dan gue juga mengikuti tips diet ala Radit yang mengganti makan malamnya dengan jus. Makanya akhir-akhir ini gue suka banget sama jus.
Segitu dulu 10 makanan yang lagi-lagi ga ada istimewa-istimewanya. Kalau kata orang, selera gue bener-bener ga neko-neko (gue gak paham arti neko, kucing bukan sih?) Ya gimana ya, gue juga setiap mencoba hal baru gak bisa langsung suka. Butuh proses sampai hal yang gue makan akan nyaman di lidah dan tenggorokan gue. Makanya, mau seenak apapun makanan yang gue coba pertama kali, gue gak akan bisa dengan mudah bilang kalau gue suka. Kecuali untuk intensitas yang sering, kayak 10 makanan diatas misalnya.
Komentar
Posting Komentar