Day 30: My Hopes For My Blog
Akhirnya kita sudah ada di penghujung acara pemirsa. Biasanya kan gitu ya? Kalau udah di penghujung acara, biasanya bakalan ada flashback kebelakang mengenai episode-episode yang tayang sebelumnya dan dilanjut dengan harapan dari pembawa acara mengenai program yang selanjutnya akan tayang atau bahkan gak ada sama sekali.
Gue juga gak paham, kenapa pembawa acara televisi atau pembawa acara dimana pun suka banget memperpanjang durasi. Alasan yang masih gue simpan sampai sekarang adalah "Biar acaranya seru aja." Padahal, lebih seru kalau di akhir acara ada atraksi silat atau debus. Selain menarik dan gak membuat rasa sedih yang membekas, buat gue hal kayak gitu seru banget kalau ditampilin di acara TV.
Kayak dulu ada stasiun TV yang menampilkan Limbad dikubur dalam peti mati dilapisi semen. Menurut gue aneh kalau acara kayak gitu ada pembawa acaranya sampai akhir. Di ending menurut gue gak perlu ada kata-kata "Akhirnya pemirsa, Limbad bisa lolos dari tantangan yang dia buat sendiri" Karena aneh aja buat gue. Pembawa acara menunggu dan ngomentarin setiap jam Limbad bertahan di dalam peti matinya dan akhirnya doi bakalan umumin ke pemirsa di rumah tentang kondisi Limbadnya walaupun penonton tau bahwa Limbad akan selamat. Coba diganti dengan debus sebagai tanda bahwa Limbad selamat atau lebih seru lagi kalau Limbadnya yang debus. Wah, gue yakin rating acara itu bisa naik 100%.
Gak terasa gue bakalan ngomong kayak pembawa acara di akhir acara. Gak terasa juga blog gue sudah selesai. Gue pikir awalnya 30 hari adalah waktu yang lama, ternyata sebentar. Gak terasa gue udah bertambah umur, gak terasa 3 kali 30 hari lagi akan ada UTBK dan masih banyak hal yang 'gak terasa' lainnya yang belum gue sebutkan disini satu persatu.
Salah satu topik yang menurut gue menantang ada di hari ke 17. Hari dimana gue bercerita tentang apa yang membuat gue sedih. Disitu jujur aja gue terjebak. Antara ingin dan gak ingin. Ada dilema panjang yang gue alami dan membuat gue selesai di jam 12 malam. Buat gue, bohong kalau gue bilang tulisan gue dalam 30 hari ini berhasil membuat gue terbuka. Bohong kalau gue bilang semua cerita yang ingin gue ceritakan sudah gue ceritakan semua. Karena faktanya, gue gak berani. Mungkin butuh proses panjang, tapi gue yakin ini adalah salah satu dari 1000 langkah yang gue tempuh. Walaupun gue gak bisa untuk terbuka secara penuh, setidaknya ada satu hal yang gue sudah lakukan sebelum gue mati, yaitu menulis. Nyambung ke tema bucket wish di hari ke 28. Setidaknya gue sudah bisa untuk menulis hasil dari buah pikir gue sendiri dan gue salurkan melalui blog gue walau gue belum tau pasti akankah blog gue diterbitkan atau engga.
Gue sendiri sih masih sangsi, apakah akan terus melanjutkan penulisan gue sampai akhir atau berhenti sejenak karena gue sibuk untuk mempersiapkan UTBK yang ada di depan mata? Sampai sekarang gue gak tau apa yang akan terjadi pada blog gue kedepannya. Tapi hal yang bisa gue prediksikan adalah, gue akan membuat blog khusus mengenai review film dan puisi-puisi yang belum pernah gue publikasi.
Tapi sekali lagi, gue gak janji (gak ada juga sih yang nagih). Mungkin sesekali waktu ketika pikiran random gue berjalan, gue akan memuat blog berisikan sesuatu.
Gue harap, semoga banyak orang yang berminat kembali untuk membaca blog (terutama blog ini). Semoga antusias pembaca meningkat ketika gue kembali bercerita dengan tokoh utama yang bukan gue lagi pastinya. Gue juga beraharap penuh atas respon teman-teman pembaca untuk menilai sendiri dan mengkritisi hal-hal yang sekiranya belum tentu benar di masa depan supaya gue bisa terus belajar dan berkembang, entah dari segi bahasa, materi, ataupun penulisan.
Terakhir, gue ingin mengucapkan terima kasih.
Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk teman-teman yang selalu men-support gue entah jelas atau engganya tulisan gue, mereka pasti selalu bilang bagus wkwkwk. Gue jujur aja ya, gak pernah gue baca tulisan gue sendiri setelah di publish karena gue penasaran, berapa banyak orang yang buka tulisan gue selain gue sendiri? Saat tau yang membaca blog gue mencapai 2 digit, gue benar-benar kaget. Kaget banget, tapi gue yakin salah satu dari mereka adalah teman-teman gue. Makanya gue bersyukur karena mereka ada. Untuk orang lain yang baru mengenal gue dan baru membaca blog ini, gue ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya karena gue merasa bahwa tulisan gue sebenarnya sulit untuk dicerna. Banyak miss ketika gue mengedit ulang, tapi antusias pembaca tetap gak berubah. Wow.
Terima kasih juga untuk sosial media, waktu, makanan, air minum, kipas angin, dan rumah gue sendiri yang selalu menemani gue ketika gue sedang menulis. Tanpa dukungan mereka, mungkin tulisan gue ga akan oernah ada.
Terakhir, gue bisa dengan pede bilang kalau challenge kali ini,
Accomplished!
Sampai jumpa di tulisan gue selanjutnya, dadaaah~ <3
Komentar
Posting Komentar