Fortunate
Beban yang biasa gue tinggal di suatu tempat dalam bentuk tulisan, kini harus gue bawa ke mana-mana.
Ini akibat gue udah jarang nulis.
Biasanya, gue menulis sebulan sekali untuk menumpahkan isi kepala atau sumpah serapah yang tertanam di kepala gue. Tapi, kesibukan yang ada memaksa gue untuk menunda. Gue menunda semuanya sampai semua pikiran itu terus mengendap di kepala gue. Pemikiran-pemikiran dari yang penting sampai hasil overthinking. Gue dihantui pemikiran gue sendiri sampai gue jadi orang yang pelupa dan hanya sibuk dengan dunia gue.
Mungkin dengan sedikit membagikan apa yang ingin gue bagikan sekarang akan segera meringankan beban yang ada. Semoga.
Hi dear! It's me, Pit.
Ga sadar ya udah 2024 aja. Do you know how time flies so fast?
Rasanya baru kemarin gue menjadi maba, di tahun ini, gue bakalan punya adik tingkat lagi. Kayaknya emang benar deh kalau waktu berlalu cepat ketika kita bahagia. Gue sebahagia itu sekarang. Dengan kesendirian, kebebasan, dan keindahan alam di Jatinangor seakan membuat gue terus dipaksa untuk bahagia. Terkadang gue berpikir, "Apa gue bisa sebahagia ini kalau gue ga ke Jatinangor?" atau "Apa gue harus mempertaruhkan kebahagiaan gue demi gengsi di suatu tempat yang belum tentu bisa bikin gue sebahagia sekarang."
Hingga kemarin, salah seorang artis di sosial media bertanya pada istrinya "Kamu bahagia ga, Sayang?" yang sontak langsung meramaikan jagat maya akibat pertanyaan yang bahkan gue sempat merasa jijik sendiri mendengarnya. Tapi, hal itu malah gue lakukan saat pertama kali gue bertemu orang baru dan dia merasa ada apa-apa dengan hidupnya. Lantas gue berkata,
"Lo bahagia ga sekarang?"
Dalam senyum kecut yang dipaksakan khas basa-basi orang baru, ia berkata,
"Gue belum bisa menemukan diri gue secara penuh. Gue gak tau gue bahagia atau engga." Jawabnya
Lantas, ia bertanya lagi, "Kalo lu, bahagia?"
Pertanyaan itu kembali membuat gue diam sejenak. Gue langsung berbalik menghadap Danau Arboretum yang kala itu airnya tenang sembari menikmati rintik gerimis yang membasahi tubuh kami berdua. Sontak, gue menemukan sebuah jawaban,
"Gue bahagia. Sebahagia itu. Kalau lu mau tau seberapa besar kebahagiaan itu, gue bahagia lihat danau dan airnya, gue bahagia hari ini gerimis dan hujan dan gue ada di bawahnya, gue bahagia ketemu lu. Gue bahagia." Jawab gue kala itu.
Sebuah senyum kecut itu kembali menghiasi senyumnya. Entah kenapa, seperti ada pergulatan batin dimatanya. Gue hanya melihat kekosongan di mata tersebut. Bukan bayangan gue atau rasa bahagia.
Hingga suatu kalimat yang membuat gue kaget bukan main akhirnya muncul,
"Gue harus bahagia juga, gue seneng ketemu lu, Pit."
Maka hari itu diakhiri dengan kebahagiaan tak berujung. Entah dari gue sendiri atau dia juga, tapi gue harap semua beban yang menimpa dia kala itu segera terhapus. Gue sebenarnya ga bisa menjamin. Dia berkata seperti itu untuk menghibur gue atau memang dia mencoba untuk menjadi bahagia. Gue gak tau. Tapi yang jelas, gue berharap dan berdoa untuk kebahagiaannya.
Gue minta maaf kalau akhir-akhir ini gue jarang nulis lagi. Bukan kemauan gue juga untuk begini. Orang-orang taunya gue bukan penulis, sih. Tapi, teman gue tiba-tiba berkata, "Gue lihat-lihat, lu udah jarang nulis blog, Pit" Iya sih, setelah gue hitung-hitung, tulisan terakhir gue tulis di bulan Juli 2023. Gila kan, se-hectic apa hidup gue setelah Juli sampai bulan Maret 2024 ini?
Ah, tapi itu cuma pembelaan. Aslinya sih dalam 24 jam pasti ada waktu untuk gue nulis. Jadi buat lo yang baca ini, tolong ingetin gue ya kalau gue udah lama ga nulis. Kepala gue bisa 'penuh' semisal kejadian ini terulang lagi.
Tapi, balik ke cerita awal. Gue masih bahagia, kok. Yah, walau ga menyangkal bahwa kesibukan itulah yang membuat gue bahagia sehingga gue bisa mendistraksi pikiran gue dari hal-hal ga baik untuk tubuh gue. Gue juga berharap untuk semua orang yang ada di dunia ini agar terus bahagia dan merasa bahwa kehadiran mereka cukup untuk membuat orang lain bahagia. Teruslah hadir, kalau begitu.
Terima kasih banyak ya sudah menyempatkan waktu untuk membaca blog gue yang ga seberapa ini hehe...
Eh tapi, apa lo juga bahagia?
Komentar
Posting Komentar